Rabu, 23 Agustus 2017

kenangan dalam secangkir kopi

ruang ditepi senja menyapa hangat nya mentari..menyampaikan salam rindu sebelum tenggelamnya bumi, kemari duduklah bersamaku dikedai kopi tempat ku mencarii inspirasi...
temani aku sejenak dengan senyum yang kau buat, 
senyum yang tak terlupakan walau bukan aku yang kau ingin kan.
ditengah ruang disudut jendela yang menepi tanpa hadir mu disini, aku merindukan kopi yang baru kau buat pada minggu lalu..
di mana rasa suntuk menghantui,, 
bosan yang menghampiri ..
dengan lagu tembang yang kau putar membuat ku ingin mengulanginya lagi. 
bukan lagu yang ku inginkan namun kopi yang kau buat membuat aku menikmati tanpa henti..
apa yang kau campur dalam kopi pahit yang selalu ku minum ?
penyesalan?
kebencian ?
atau kau melarut nya dengan keterpaksa`an ?
aku tak tahu apa yang kau larut kan, namun kopi mu benar-benar nikmat .
boleh kah aku menikmati kopi buatan mu lagi, menemani mu bercerita dan melihat senyum mu, supaya nanti setalah aku pulang aku bisa menceritakan senyum mu pada senja yang hampir hilang. hilang di telan duka yang terlarut dalam rasa penyesalan, bukan kah cerita mu adalah tentang sebuah penyesalan dan aku selalu mendengarkan?? .
sungguh sejujurnya dalam larutan kopi pahit mu ada rasa yang tak ingin kau tinggalkan, 
rasa penyesalan di dada yang membuat mu berpura-pura bahagia,
ikhlas lah dalam sebuah penyesalan, lupakan benci mu.lupakan lah karena kau pantas untuk bahagia.
biarkan aku yang menghampiri mu mengusap kening mu, menyapu hujan yang jatuh dipelupuk matamu..
agar nanti kopi yang kau buat lebih pahit dan nikmat tanpa kau adukdengan sebuah rasa penyesalan,,,
kebencian dan keterpaksaan.
agar nantinya ketika kita bertemu di suatu meja yang sama ceritamu bukan lagi tentang dia, namun tentang ku dan kenangan ku yang kubuat untuk mu.

untuk pertama kalinya kau belajar membuat kan ku kopi
namun kapan kau belajar untuk 
mencintaiku tanpa henti 



penulis : yeremias pandi arif



Tidak ada komentar:

Posting Komentar