Senin, 21 Agustus 2017

rasa nyaman akan berakhir pada rasa kebosanan

beradaptasi dulu baru berevolusi bukankah seperti itu dalam hal mencintai , sebelum jatuh cinta ada baiknya bila kita mengenali dulu siapa yang kita cinta, sebelum benar-benar jatuh dalam rasa kecewa yang mendalam yang diiringi dengan derasnya air mata.
jangan hanya jatuh cinta karena di dasari rasa nyaman saja karena akan berakhir pada rasa kebosanan, bukan kah itu sering terjadi pada muda-mudi jaman sekarang. bila mereka bosan mereka akan meningalkan hanya untuk orang lain.
cinta dengan adanya rasa nyaman itu hanya cinta yang cuma sifat nya penasaran mereka tidak abadi karena yang abadi adalah saling menerima apa adanya, saling menghargai satu sama lain. 
coba kita perhatikan disetiap unggahan di sosial media terkadang ada yang sering meng-update setatus diberanda yang mengatakan,
"dia berubah"
"mungkin dia bosan" dan setatus yang penuh dengan drama cinta lain nya. "dia berubah" sejujurnya tidak ada manusia yang berubah , mungkin kita mengangap seseorang berubah namun pada dasarnya dia tidak berubah, dia hanya menunjukan sifat yang belum pernah kita lihat.
"dia bosan" ,,benar semua orang punya rasa bosan, bagimana mereka tidak bosan bila kita selalu mengaturnya dan mengekangnya ....mereka juga butuh kebebasan #takut kehilangan boleh-boleh saja tapi jangan terlalu berlebihan karena pada akhirnya mereka juga lah sendiri yang akan pergi. bagaimana mereka tidak bosan, setiap kali yang kalian chat hanya menanyakan "lagi apa"? "udah makan belum"? dan pertanyaan monoton lain nya.
begitulah jika kalian mencintai orang yang kalian suka hanya dengan rasa nyaman.
namun rasa nyaman dalam mencintai yang sesungguhnya adalah bila kau benar-benar menerima apa ada nya, tulus dalam mencintai , yang hanya mengikuti alur tidak begini atau pun begitu.maka ketulusan juga lah yang akan kau dapat.
pertanyaan nya bisakah itu yang kalian lakukan, bila kamu baru mengenali lawan jenismu,? bila rasa nyaman itu hadir tahan dulu dalam mengungkapkan cinta.  sebelum kekecewan hadir dan menghantui mu 

catatan : yeremias pandi arif


Tidak ada komentar:

Posting Komentar